Kamis, 29 Januari 2009

Tebar Isi Hati dengan I-Ring

Tebar Isi Hati dengan I-Ring

Dewi…
Kaulah hidupku…
Aku cinta padamu sampai mati…

Lagu itu mengalun lembut di telinga Dewi. Hati Dewi begitu gembira mendengar i-ring yang di miliki Dodi, sang kekasih Dewi. Serasa lagu yang dinyanyikan oleh grup band papan atas Dewa itu untuk dirinya, Dewi.
“Aku ngrasa i-ring itu mencerminkan suasana hati sang pemilik, setiap bulannya aku pasti ganti lagu, lagu yang mencerminkan isi hatiku,” kata Dona, siswi SMA Muh 3 Yogya yang hobi gonta-ganti i-ring ini. I-Ring yang ngetrend di kalangan kawula muda, bahkan digandrungi orang tua ini memang mudah di akses, tinggal sms ke operator, pilih lagu, tunggu satu kali dua puluh empat jam pasti akan diaktifkan. Soal harga sih relative, ada operator yang menyediakan i-ring secara gratis, tapi ada juga yang harus merogoh pulsa sampai sepuluh ribu rupiah.
“Aku punya pulsa banyak, daripada mubadir, mending aku pakai i-ring, biar banyak yang miss call,” ucap Rahma, siswi SMA Muga dengan santai. I-Ring saat ini sudah mulai membudaya di tengah masyarakat kita, dengan adanya i-ring kita bisa membahagiakan orang yang akan menelepon kita dengan nada sambung yang apik, mulai dari suara merdunya si katrok Tukul sampai lagunya Krisdayanti. Pokoknya lengkap deh. Ada juga yang memakai nada sambung yang aneh-aneh, karena namanya sama dengan Indra Bekti, maka si Bekti ini memakai nada sambung Indra Bekti, ketika udah aktif, eh bukannya lagunya Indra Bekti, tapi suara asisten si Indra bekti yang suaranya, maaf, seperti orang bances, alias banci. Oalah…
Banyak sih sisi positif orang yang memakai i-ring, kita bisa memanjakan teman yang akan telepon kita dengan nada sambung yang keren, atau yang sekedar miss call kita, kita juga bisa mengungkapkan suasana hati kita lewat I-Ring tersebut, dan yang pasti, nambah prestise kita (dikira banyak duit tuh). Walaupun banyak sisi positifnya, tetapi i-ring lebih banyak negatifnya kawan, kita menjadi boros dengan membayar i-ring yang masa aktifnya hanya satu bulan tersebut (kecuali I-Ring gratisan loh., kan nggak bayar), hitung saja, bila kita bayar Rp.10.000 untuk satu bulan, maka satu harinya bayar Rp. 333,33 rupiah, jika kita operatornya Jempol, satu kali sms ke sesama XL, Rp. 40, jadi bila kita pakai i-ring kita rugi delapan sms per hari, jika sebulan, maka rugi 240 sms. Wha…
Sebenarnya memakai i-ring tidak ada salahnya, cuma kita menjadi boros, mending uangnya untuk beli buku atau diberikan kepada yang lebih membutuhkan, lihat saja saat ini, kemiskinan ada di mana-mana, mulai dari lumpur lapindo yang membuat korbannya menjadi pengungsi. Di sekitar kita lihat saja pengamen, anak jalanan, bahkan bayi yang di gendong ibunya(entah ibunya atau bukan), meminta-minta di jalanan. Miris hati ini….
Mudah-mudahan paparan ini, dapat menjadi renungan kita bersama.


Liesna Eka Noviani
SMA Muh 3 Yk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar